Pedagang dan Konsumen Cemaskan Kelangkaan Bawang Putih

Selasa, 27 Februari 2018 - 19:31 WIB
Pedagang dan Konsumen Cemaskan Kelangkaan Bawang Putih
Pedagang dan Konsumen Cemaskan Kelangkaan Bawang Putih
A A A
JAKARTA - Lonjakan harga bawang putih, bawang merah dan cabai pada sejumlah pasar di DKI Jakarta, diterangkan sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Salah seorang penyalur bawang putih di Pasar Induk Kramatjati Jakarta Timur yakni Khairul menerangkan, bukan mustahil kondisi ini bisa mengulang kelangkaan.

Lebih lanjut Ia berharap pemerintah mengambil langkah kepastian terhadap komoditas bawang putih ini. Pasalnya, kata dia, ada jutaan orang yang terpengaruh dari harga bawang putih ini. Ia menduga, ini disebabkan tidak dibukanya keran impor sejak awal 2018.

Ia mencatat selama dua bulan terakhir, bawang putih hanya menghabiskan stok yang ada di dalam negeri. Ia menduga ada pemain yang menimbun stok bawang putih sejak Desember 2017 lalu.

"Kita hitung saja, dengan harga yang naik dan turun tidak jelas begini, kalau ambil untung Rp10 ribu saja sekilo, dan kebutuhan bawang putih itu 400 ribu ton bawang putih, itu artinya ada uang Rp 4 triliun," ujarnya di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Sambung Khairul menambahkan, harga bawang putih Kating di pasar induk berkisar Rp32 ribu hingga Rp33 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih biasa seharga Rp21 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram.

Mahalnya bawang putih juga mengakibatkan konsumennya membeli dengan jumlah sedikit. "Yang biasanya beli sekuintal sekarang cuma ambil 20 Kg, terus yang biasa beli 20 Kg, sekarang Cuma 10 Kg," ujarnya kepada wartawan.

Menurutnya peraturan Menteri Pertanian yang mewajibkan importer menanam lima persen dari total jumlah impornya sudah dijalankan. Namun demikian, dibutuhkan waktu untuk panen. Bahkan, biaya menanam bawang putih pun bisa lebih mahal daripada hasil panen. Selain itu, tetap saja kebutuhan lebih tinggi dibandingkan pasokannya.

Dia menambahkan, harga yang mahal dipastikan merugikan konsumen dan juga para pedagang. "Kita ini hampir sama dengan berjudi sekarang, semua tidak jelas. Kalau ambil banyak, takut besok harganya turun. Kalau ambil sedikit, takutnya besok harga naik. Ini seperti ayunan," keluhnya.

Sementara Yadi, pedagang bawah putih dan bawang merah di Pasar Santa, Selasa (27/2) mengutarakan hal senada. Sedangkan Kepala Pasar Santa, Jakarta, Ahmad Subhan mengutarakan untuk harga bawang putih Rp40 ribu perkilogram dan bawang putih mengalami kenaikan Rp5.000 dari harga sebelumnya Rp35 ribu.

"Kenaikan harga bawang putih sudah sejak seminggu lalu. Faktornya karena cuaca dan hujan. Namun permintaan konsumen tetap. Sebab, sudah banyak pelanggan yang juga memenuhi kebutuhannya dan memahami adanya kenaikan," ujar Yadi,

Kepala Pasar Tebet Barat, Untung menuturkan, untuk harga bawang putih Rp 40.000 perkilogram dan bawang merah Rp 35.000 perkilogramnya. Menurutnya, harga bawang putih dan merah tersebut masih normal. Dia menambahkan, dari 15 pedagang, sebagian besar pedagang di sini mengambil dari Pasar Induk Kramat Jati sehingga tidak ada keterlambatan pasokan.

Salah satu konsumen Lina (50) menuturkan harga bawang putih, merah dan cabai seharusnya kembali normal atau stabil kembali saat cuaca mulai bersahabat. Salah satu konsumen Lisa, 34 yang merupakan Ibu Rumah Tangga, menambahkan seharusnya pemerintah melakukan pengecekan langsung di pasar.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5569 seconds (0.1#10.140)